Biringkanaya (KUA)
--- Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menetapkan program revitalisasi Kantor
Urusan Agama (KUA) sebagai salah satu program seratus harinya bertugas memimpin
Kemenag sejak dilantik oleh Presiden Joko Widodo pada akhir 2020. Terkait
dengan hal tersebut maka staff khusus Menteri Agama Republik Indonesia
diberitakan tugas 2 (dua) orang yaitu
Bapak Nur Saman dan Hasanuddin Ali dan meninjau
Kantor Urusan Agama Kecamatan Biringkanaya pada hari Rabu, 21 April 2021.
Pada kesempatan
tersebut diadakan pertemuan (rapat) yang dihadiri Staf Menteri Agama Republik
Indonesia 2 (dua) orang, Kabid Urais, Kabid Pontren, dan 3 (tiga) Kepala Seksi
dari Urais dan Kemenag Kota Makassar serta seluruh karyawan Kantor Urusan Agama
Kecamatan Biringkanaya.
Menurut Pak Nur
Zaman (staf khusus Menteri Agama) selain revitalisasi KUA juga akan dinjau 16 (enam belas) pesantren di Sulawesi Selatan.
Dan pada tanggal 27 April diputuskan 1 (satu) pesantren di Sul-Sel dijadikan sebagai program
kemandirian Pesantren sebagai program Unggulan Menteri Agama yang
diperkiran diberikan dana 1 miliar
sampai 1,5 miliar, dan akan pantau terus sampai pesantren tersebut bisa mandiri.
Lebih lanjut beliau mengatakan bahwa diadakannya Revitalisasi KUA ini didasari
bahwa KUA itu merupakan ujung tombak dan etalase wajah asli dari Kementerian Agama.
KUA itu bersetuhan langsung dengan masyarakat, tidak sama halnya di Kementerian
Agama Kota, Kanwil apalagi Kementerian Agama Pusat di Jakarta.
Dilanjutkan Pak
Hasanuddin Ali (Staff Khusus Menteri Agama RI) beliau menambahkan bahwa terkait
dengan Revitalisasi KUA bukan hanya infrasukturnya (bangunannya) diperbaiki
akan tetapi beliau jelaskan bahwa definisi Kantor Urusan Agama adalah standar
pelayanan sesuai dengan harapan masyarakat. Maka KUA harus direvisi bangunannya sesuai yang
standar pelayanan, yaitu ada ruang from office, balai nikah, dan ruang
konsultasi. Tujuannya adalah untuk memperoleh akses pelayanan KUA dengan mudah,
tidak ribet pada masyarakat yang datang Kantor Urusan Agama. Lanjut beliau
mengatakan bahwa kunci pelayanan itu adalah Aparatur Sipil Negara (ASN) karena
pelayanan itu abstrak, percuma saja kita punya bangunan bagus, punya standar
pelayanan yang bagus tapi ASN tidak punya budaya melayani.
Dia akhir
penjelasan beliau meminta kepada Kepala KUA tentang gambaran KUA Kecamatan
Biringkanaya. Pak Subhan (Kepala KUA) mengatakan bahwa progress bangunan sudah
mencapai 80 persen dan kini pengerjaan
sedang berlangsung dan sarana dan fasilitas pada tiga item yaitu from office,
balai nikah dan ruang konsultasi sebagian bahan dan alatnya akan didatangkan
dari Jakarta.
(Humas KUA
Biringkanaya (Muh. Alwi)